AGAR
PEMBELAJARAN MENJADI BERMAKNA
Oleh:
Novi
Lestariningsih, S.Pd.
NIM
14712251060
Refleksi kuliah ke 6
Pengembangan
Learning Trajectory Pendidikan Dasar (Rabu, 1 April
2015)
Dosen
Pengampu Prof. Dr. Marsigit, M. A.
Pada kegiatan perkuliahan ini, Prof. Dr. Marsigit, M.A
menyampaikan materi perkuiahan tentang pembelajaran yang bermakna. Pembelajaran
yang bermakna adalah pembelajarn yang mempunyai arti baik bagi guru maupun
peserta didik.Pembelajaran bermakna merupakan suatu proses dikaitkannya
informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif
seseorang. Menurut saya, dalam belajar bermakna ada dua hal penting, ”pertama
bahan yang dipelajari, dan yang kedua adalah struktur kognitif yang ada pada
individu”. Yang dimaksud dengan struktur kognitif adalah jumlah, kualitas,
kejelasan dan pengorganisasian dari pengetahuan yang sekarang dikuasai oleh
individu. Dalam belajar menghafal, siswa berusaha menerima dan menguasai bahan
yang diberikan oleh guru atau yang dibaca tanpa makna.
Guru adalah pengelola teknis pembelajaran di ruang kelas.
Keberhasilan guru dalam mengelola dan melaksanakan pembelajaran tergantung pada
bagaimana strategi dan pendekatan yang dilakukan oleh guru tersebut. Guru
adalah fasilitator dalam kegiatan pembelajaran. Agar kegiatan PBM menjadi
bermakna, maka seorang guru harus menguasai
strategi dalam pembelajaran, merencanakan kegiatan pembelajaran serta
mengevaluasi kegiatan pembelajaran yang telah dilalui. Guru juga harus
menguasai referensi berbagai macam teori belajar agar ketika mengajar guru
mempunyai bekal psikologi dari masing-masing peserta didik.
Dalam kegitan PBM, peserta didik bukanlah seperti botol kosong
yang tidak mempunyai pengetahuan sebelumnya. Jika guru mempunyai anggapan
seperti ini, maka yang yang dilakukan oleh seorang guru dia sebagai penyampai
materi saja, sedangkan siswanya hanya sebagai penonton dan pendengar saja.
Kegiatan pembelajaran bermakna bukanlah seperti itu. Pembelajaran menjadi
bermakna ketika siswa berpean aktif dalam kegiatan pembelajaran. Siswa diberi
kesempatan untuk mencoba, mengeksplor lingkungannya, serta menghubungkan antara
materi dengan pengalaman hidupnya maka akan membuat pembelajaran menjadi lebih
bermakna.
Peran guru dalam pembelajaran yang bermakna adalah sebagai
fasilitator. Ibarat dalam sebuah
permainan, bola itu ada ditangan siswa. Guru adalah sebagai pembimbing,
memberdayakan akan tetapi bukan berarti menciptakan ketergantungan. Seperti
dalam ungkapan berikut ini : “Tell me and I will forget, Show me, and I may
remember, Involve me and I will understand. Maksudnya adalah jika seorang guru
menyampaikan materi dengan ceramah saja dan siswa hanya diam dan mendengarkan
saja, maka siswa akan lupa. Jika guru hanya menunjukkan dan siswa hanya melihat
saja, maka siswa akan mengingatnya. Jika siswa dilibatkan dalam kegiatan
percobaan, maka siswa akan paham terhadap materi tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar